PENGANTAR LINGKUNGAN
NAMA :
HADYAN PANGESTU GUSTI
NPM :
14414664
KELAS : 2IB06
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR ISI
1.Pertambangan
a.
Permasalahan Lingkungan Dalam Pembangunan pertambangan energi
b. Cara Pengelolaan Pembangunan
Pertambangan
c.
Kecelakaan di Pertambangan
d. Penyehatan Lingkungan
Pertambangan, Pencemaran dan Penyakit-Penyakit Yang Timbul
2.Industri
a.
Permasalahan Lingkungan Dalam Pembangunan Industri
b.
Keracunan Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialisasi
c.
Keracunan Bahan Organis Pada Industriaisasi
d.
Perlindungan Masyarakat Sekitar Perusahaan Industri
e.
Dampak Lingkungan Industri
f.
Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Terhadap Pembangunan Industri
Daftar Pustaka
1. Pertambangan
a. Permasalahan Lingkungan Dalam
Pembangunan Pertambangan Energi
Menurut jenis yang dihasilkan di
Indonesia terdapat antara lain pertambangan minyak dan gas bumi ; logam – logam
mineral antara lain seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air
raksa, besi, belerang, dan lain-lain dan bahan – bahan organik seperti
batubara, batu-batu berharga seperti intan, dan lain- lain.
Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu diserasikan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu diserasikan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
Pengembangan dan pemanfaatan energi
perlu secara bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor maupun penggunaan
sendiri di dalam negeri serta kemampuan penyediaan energi secara strategis
dalam jangka panjang.Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang
penggunaannya terus meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas. Karena
itu perlu adanya pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara,
tenaga air, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir, dan
sebagainya.
Pencemaran lingkungan sebagai
akibat pengelolaan pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor
fisik, faktor biologis.Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih daripada diluar
pertambangan.Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai pengarhu
yang timbal balik dengan lingkunganya.Sebagai contoh misalnya pencemaran
lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara, pencemaran
oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara
setempat.
Suatu pertambangan
yang lokasinya jauh dari masyarakat atau daerah industri bila dilihat dari
sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan daripada bila berada dekat
dengan permukiman masyarakat umum atau daerah industri.Selain itu jenis suatu
tambang juga menentukan jenis dan bahaya yang bisa timbul pada lingkungan.
Akibat pencemaran pertambangan batu bara akan berbeda dengan pencemaran
pertambangan mangan atau pertambangan gas dan minyak bumi. Keracunan mangan
akibat menghirup debu mangan akan menimbulkan gejala sukar tidur, nyeri dan
kejang – kejang otot, ada gerakan tubuh diluar kesadaran, kadang-kadang ada
gangguan bicara dan impotensi.
Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian deposit bahan galian, pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang mengakibatkan gangguan pad lingkungan, maka perlua adanya perhatian dan pengendalian terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor yang sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya.
Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian deposit bahan galian, pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang mengakibatkan gangguan pad lingkungan, maka perlua adanya perhatian dan pengendalian terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor yang sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya.
Dalam pertambangan
dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai eksplorasi, eksploitasi, produksi,
pemurnian, pengolahan, pengangkutan, serta kemudian menjualnyatidak lepas dari
bahaya seperti bahaya kebakaran, pengotoran terhadap lingkungan oleh
bahan-bahan minyak yang mengakibatkan kerusakan flora dan fauna, pencemaran
akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan keluarnya gas-gas/ uap-uap ke udara pada
proses pemurnian dan pengolah.
Dalam rangka
menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan
keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan pertambangan ataupun
berada diluar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya pengawasan lingkungan
terhadap
1. Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan.
2. Kecelakaan pertambangan.
3. Penyehatan lingkungan pertambangan.
4. Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul
b.
Cara Pengelolaan Pembangunan Pertambangan
Sumber daya bumi
di budang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya
pembangunan.Dan untuk ini perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi
dari para alhi agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian
baik secara ekonomi maupun secara ekologis.
Penggunaan ekologis dalam
pembangunan pertambangan sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil
pertambangan dan untuk memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas
pembangunan pertambangan pada sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih
luas.
Segala pengaruh
sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu
dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan
sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan
ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah
daripada memperbaikinya.Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat
diganti perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien
mungkin.Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat
menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
c. Kecelakaan di Pertambangan
Usaha pertambangan adalah suatu usaha yang penuh dengan
bahaya.Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi, terutama pada tambang-tambang
yang lokasinya jauh dari tanah.Kecelakaan baik itu jatuh, tertimpa benda-benda,
ledakan-ledakan maupun akibat pencemaran atau keracunan oleh bahan tambang.
Oleh karena itu tindakan – tindakan penyelamatan sangatlah diperlukan, misalnya
memakai pakaian pelindung saat bekerja dalam pertambangan seperti topi
pelindung, but, baju kerja, dan lain – lain.
Contoh sederhana karena kecelakaan kerja adalah terjadinya lumpur lapindo yang terdapat di Porong, sidoarjo.Tragedi semburan lumpur lapindo yang terjadi beberapa tahun silam, setidaknya menjadi bukti adanya kelalaian pekerja tambang minyak yang lupa menutup bekas lubang untuk mengambil minyak bumi. Semburan di Porong, sidoarjo bukan fenomena baru di kawasan Jawa Timur. Fenomena yang sama terjadi di Mojokerto, Surabaya, Gunung Anyar, Rungkut, Purwodadi, jawa Tengah.
Bila melihat empat lokasi tersebut, Porong ternyata berada pada jalur gunung api purba. Gunung api ini mati jutaan tahun yang lalu dan tertimbun lapisan batuan dengan kedalaman beberapa kilometer dibawah permukaan tanah saat ini. Tinjauan aspek geologi dan penelitian sempel material lumpur di laboratorium yang dilakukan Tim Ahli Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) sejak juni hingga pertengahan juli menunjukkan, material yang dikeluarkan ke permukaan bumi memang berasal dari produk gunung berapi purba.
Contoh sederhana karena kecelakaan kerja adalah terjadinya lumpur lapindo yang terdapat di Porong, sidoarjo.Tragedi semburan lumpur lapindo yang terjadi beberapa tahun silam, setidaknya menjadi bukti adanya kelalaian pekerja tambang minyak yang lupa menutup bekas lubang untuk mengambil minyak bumi. Semburan di Porong, sidoarjo bukan fenomena baru di kawasan Jawa Timur. Fenomena yang sama terjadi di Mojokerto, Surabaya, Gunung Anyar, Rungkut, Purwodadi, jawa Tengah.
Bila melihat empat lokasi tersebut, Porong ternyata berada pada jalur gunung api purba. Gunung api ini mati jutaan tahun yang lalu dan tertimbun lapisan batuan dengan kedalaman beberapa kilometer dibawah permukaan tanah saat ini. Tinjauan aspek geologi dan penelitian sempel material lumpur di laboratorium yang dilakukan Tim Ahli Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) sejak juni hingga pertengahan juli menunjukkan, material yang dikeluarkan ke permukaan bumi memang berasal dari produk gunung berapi purba.
d. Penyehatan Lingkungan
Pertambangan, Pencemaran dan Penyakit-Penyakit Yang Timbul
Program Lingkungan Sehat bertujuan
untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan
system kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor
berwawasan kesehatan
.
Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
(1). Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
(2) Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
(3) Pengendalian dampak risiko lingkungan
(4) Pengembangan wilayah sehat.
.
Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
(1). Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
(2) Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
(3) Pengendalian dampak risiko lingkungan
(4) Pengembangan wilayah sehat.
Pencapaian tujuan
penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari
berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat dimana pengelolaan
kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks, kegiatan
tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu dari hulu
berbagai lintas sector ikut serta berperan (Perindustrian, KLH, Pertanian, PU
dll) baik kebijakan dan pembangunan fisik dan Departemen Kesehatan sendiri
terfokus kepada hilirnya yaitu pengelolaan dampak kesehatan.
Sebagai gambaran pencapaian tujuan program lingkungan sehat disajikan dalam per kegiatan pokok melalui indikator yang telah disepakati serta beberapa kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:
a. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun, melalui kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditandatangani oleh Bappenas, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan Umum sangat cukup signifikan terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnya di daerah.
Strategi pelaksanaan yang
diantaranya meliputi penerapan pendekatan tanggap kebutuhan, peningkatan sumber
daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan
lingkungan, pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta
evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan menjadi acuan pola pendekatan
kegiatan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi.
Direktorat Penyehatan Lingkungan sendiri guna pencapaian akses air bersih dan sanitasi diperkuat oleh tiga Subdit Penyehatan Air Bersih, Pengendalian Dampak Limbah, Serta Penyehatan Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan juga didukung oleh kegiatan dimana Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan donor agency internasional, seperti ADB, KFW German, WHO, UNICEF, dan World Bank yang diimplementasikan melalui kegiatan CWSH, WASC, Pro Air, WHO, WSLIC-2 dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah pembinaan dan pengendalian sarana dan prasarana dasar pedesaan masyarakt miskin bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan status kesehatan, produktifitas, dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah di pedesaan khususnya dalam pemenuhan penyediaan air bersih dan sanitasi.
Pengalaman masa lalu yang
menunjukkan prasarana dan sarana air minum yang tidak dapat berfungsi secara
optimal untuk saat ini dikembangkan melalui pendekatan pembangunan yang
melibatkan masyarakat (mulai dari perencanaan, konstruksi, kegiatan operasional
serta pemeliharaan).
Disadari bahwa dari perkembangan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan serta didukung oleh berbagai lintas sektor terkait (Bappenas, Depdagri dan PU) melalui kegiatan CWSH, WASC, Pro Air, WSLIC-2 terdapat beberapa kemajuan yang diperoleh khususnya dalam peningkatan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi dasar serta secara tidak langsung meningkatkan derajat kesehatan.
Berdasarkan sumber BPS tahun 2006,
pada tabel berikut: akses rumah tangga terhadap pelayanan air minum s/d tahun
2006, terjadi peningkatan cakupan baik di perkotaan maupun perdesaan, yaitu di
atas 70%. Bila dibandingkan dengan tahun 2005 terjadi penurunan hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan kriteria penentuan akses air minum.
Dari segi kualitas pelayanan Air Minum yang merupakan tupoksi dari Departemen
Kesehatan, Direktorat Penyehatan Lingkungan telah melakukan berbagai kegiatan melalui pelatihan
Dari segi kualitas pelayanan Air Minum yang merupakan tupoksi dari Departemen
Kesehatan, Direktorat Penyehatan Lingkungan telah melakukan berbagai kegiatan melalui pelatihan
surveilans kualitas air bagi para
petugas Provinsi/Kabupaten/Kota/Puskesmas, bimbingan teknis program penyediaan
air bersih dan sanitasi kepada para pengelola program di jajaran provinsi dan
kabupaten/kota hal ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pengelola program
dalam memberikan air yang aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Untuk indikator kualitas air yang dilaporkan baik dari air bersih maupun air minum yang dilihat dari aspek Bakteriologis (E.Coli dan Total Coliform) terlihat adanya penurunan pencapaian cakupan, hal ini karena baru 11 provinsi yang melaporkan dan terlihat masih dibawah nilai target cakupan yang ditetapkan tahun 2006 (Target Air minum 81% dan air bersih 56,5%) dengan keadaan ini perlu adanya penguatan dari jajaran provinsi melalui peningkatan kapasitas (pendanaan, laboratorium yang terakreditasi, kemampuan petugas) dan regulasi sehingga daerah dapat lebih meningkatkan kegiatan layanan terkait kualitas air minum.
Untuk indikator kualitas air yang dilaporkan baik dari air bersih maupun air minum yang dilihat dari aspek Bakteriologis (E.Coli dan Total Coliform) terlihat adanya penurunan pencapaian cakupan, hal ini karena baru 11 provinsi yang melaporkan dan terlihat masih dibawah nilai target cakupan yang ditetapkan tahun 2006 (Target Air minum 81% dan air bersih 56,5%) dengan keadaan ini perlu adanya penguatan dari jajaran provinsi melalui peningkatan kapasitas (pendanaan, laboratorium yang terakreditasi, kemampuan petugas) dan regulasi sehingga daerah dapat lebih meningkatkan kegiatan layanan terkait kualitas air minum.
PENCEMARAN
DAN PENYAKIT-PENYAKIT YANG MUNGKIN TIMBUL KARENA AKTIFITAS PERTAMBANGAN
Menurut saya pertambangan memang sangat berperan penting bagi jaman sekarang.Soalnya semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang ada di pertambangan. Contohnya;
a) Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah
tangga,mobil,motor,dll
b) Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat.
b) Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat.
c) Emas digunakan untuk membuat kalung,anting,cincin.
d) Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel.
e) Dan masih banyak lagi seperti perak,baja,nikel,batu
bara,timah,pasir kaca,dll
Seperti yang dikatakan bahwa dimana ada suatu
aktivitas pasti disitu ada kerusakan
lingkungan. Dan kerusakan
lingkungan di pertambangan adalah;
1. Pembukaan lahan secara luas
Dalam masalah ini biasanya investor membuka lahan
besar-besaran,ini
menimbulkan pembabatan
hutan di area tersebut. Di takutkan apabila area initerjadilongsor banyak
memakan korban jiwa.
2. Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui.
Hasil petambangan merupakan Sumber Daya yang Tidak Dapat
diperbarui lagi. Ini
menjadi kendala untuk masa-masa yang akan datang. Dan bagi
penerus atau cicit-
cicitnya.
3. Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi risih.
Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat
memecahkan
telinga. Dan biasanya
kendaraan berlalu-lalang melewati jalanan warga.Dan terkadangwarga menjadi
kesal.
4. Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya.
Dari sepenggetahuan saya bahwa ke banyakan pertambangan
banyak membuang
limbahnya tidak sesuai tempatnya. Biasanya mereka membuangnya
di
kali,sungai,ataupun
laut. Limbah tersebut tak jarang dari sedikit tempat pertambanganbelum di
filter.Hal ini mengakibatkan rusaknya di sector perairan.
5. Pencemaran udara atau polusi udara
Di saat pertambangan memerlukan api untuk meleburkan bahan
mentah,biasanya
penambang tidak
memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal ini mengakibatkanrusaknya ozon.
Sejauh mana Anda mengetahui tentang cara pengelolaan
pembangunan Pertambangan
Dari petinjauan saya,bahwa pengelolaan pembangunan pertambangan membutuhkan dana dari investor,tenaga kerja yang terlatih,alat-alat pertambangan,dan area pertambangan. Dari survey saya, pertambangan di Indonesia ada dua jenis, yang pertama lewat jalan illegal,yang kedua non-ileggal. Biasanya yang membedakan illegal dan non-illegal adalah hak pertambangan meliputi pajak negara.
Dari petinjauan saya,bahwa pengelolaan pembangunan pertambangan membutuhkan dana dari investor,tenaga kerja yang terlatih,alat-alat pertambangan,dan area pertambangan. Dari survey saya, pertambangan di Indonesia ada dua jenis, yang pertama lewat jalan illegal,yang kedua non-ileggal. Biasanya yang membedakan illegal dan non-illegal adalah hak pertambangan meliputi pajak negara.
2. Industri
a. Permasalahan Lingkungan
Dalam Pembangunan industri
Lingkungan
merupakan suatu topik yang tidak akan pernah mati untuk
dibahas. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Kita sebagai salah satu makhluk hidup di dunia tidak akan bisa terpisah dari lingkungan. Lingkungan ini banyak di manfaatkan oleh seluruh makhluk hidup, salah satunya oleh manusia lingkungan di jadikan kerabat untuk melakukan kegiatan pembangunan industri. Namun di balik semua kegiatan pembangunan industri terdapat banyak masalah yang harus di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran lingkungan sebagai dampak dari proses pertambangan umumnya disebabkan oleh bahan yang dapat berupa faktor kimia, fisika dan biologi. Pencemaran ini biasanya terjadi di dalam dan di luar pertambangan yang dapat berbeda antara satu jenis pertambangan dengan jenis pertambangan lainnya. Contoh Pertambangan minyak bumi yang mempunyai aktivitas mulai dari eksplorasi, produksi, pemurnian, pengolahan, penganngkutan, dan penjualan tidak lepas dari berbagai bahaya.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Kita sebagai salah satu makhluk hidup di dunia tidak akan bisa terpisah dari lingkungan. Lingkungan ini banyak di manfaatkan oleh seluruh makhluk hidup, salah satunya oleh manusia lingkungan di jadikan kerabat untuk melakukan kegiatan pembangunan industri. Namun di balik semua kegiatan pembangunan industri terdapat banyak masalah yang harus di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran lingkungan sebagai dampak dari proses pertambangan umumnya disebabkan oleh bahan yang dapat berupa faktor kimia, fisika dan biologi. Pencemaran ini biasanya terjadi di dalam dan di luar pertambangan yang dapat berbeda antara satu jenis pertambangan dengan jenis pertambangan lainnya. Contoh Pertambangan minyak bumi yang mempunyai aktivitas mulai dari eksplorasi, produksi, pemurnian, pengolahan, penganngkutan, dan penjualan tidak lepas dari berbagai bahaya.
b. Keracunan Bahan Logam/Metaloid
Pada Industrialisasi
Keracunan Bahan Logam / Metaloid
Banyak sekali kecelakaan – kecelakaan
yang terjadi dalam melakukan pekerjaan di sektor perindustrian, salah satunya
adalah keracunan, dalam tulisan ini saya akan
menuliskan keracunan bahan logam / metaloid dalam proses
industrialisasi.
Racun – racun
logam / metaloid beserta persenyawaan – persenyawaannya yang sering
terjadi pada industrialisasi adalah berasal dari timah hitam, air raksa,
arsen, chromium,
berrylium, cadmium, vanadium dan fosfor.
Berikut ini penjelasan dari beberapa logam yang disebutkan
diatas :
1. Timah hitam
Keracunan timah hitam (plumbisme) biasanya
merupakan suatu keadaan kronis
(menahun) dan kadang gejalanya kambuh secara periodik.
Kerusakan yang terjadi bisa
bersifat permanen (misalnya gangguan
kecerdasan pada anak – anak dan penyakit ginjal.
(Progresif pada dewasa).
Timah hitam ditemukan pada :
§ Pelapis keramik ;
§ Cat ;
§ Baterai ;
§ Solder ;
§ Mainan.
Pemaparan oleh timah hitam dalam jumlah
relatif besar bisa terjadi melalui beberapa cara
1.
Menelan serpihan cat
yang mengandung timah hitam ;
2.
Membiarkan alat logam
yang mengandung timah hitam (misalnya peluru, pemberat tirai, pemberat alat
pancing atau perhiasan) tetap berada dalam lambung atau persendian, dimana
secara perlahan timah hitam akan larut ;
3.
Meminum minuman asam
atau memakan makanan asam yang telah terkontaminasi karena disimpan di dalam
alat keramik yang di lapisi oleh timah hitam (misalnya buah, jus buah,
minuman berkola, tomat, jus tomat, anggur, jus apel) ;
4.
Membakar kayu yang di
cat dengan cat yang mengandung timah hitam atau baterai di dapur atau perapian
;
5.
Mengkonsumsi obat
tradisional yang mengandung senyawa timah hitam ;
6.
Menggunakan perabotan
keramik atau kaca yang di lapisi timah hitam untuk menyimpan atau menyajikan
makanan ;
7.
Minum wiski atau
anggur yang terkontaminasi oleh timah hitam ;
8.
Menghirup asap dari
bensin yang mengandung timah hitam ;
9.
Bekerja di tempat
pengolahan timah hitam tanpa menggunakan alat pelindung (seperti respirator,
ventilasi maupun penekan debu) ;
10.
Pemaparan timah hitam
dalam jumlah yang lebih kecil, terutama melalui debu atau tanah yang telah
terkontaminasi oleh timah hitam, bisa meningkatkan kadar timah hitam pada anak
– anak, karena itu perlu diberikan pengobatan meskipun tidak ditemukan gejala.
Serangkaian gejala yang khas bisa timbul dalam waktu beberapa
minggu atau lebih, yaitu berupa perubahan kepribadian, sakit kepala, di dalam
mulut terasa logam, nafsu makan berkurang dan nyeri perut samar – samar yang
berakhir dengan muntah, sembelit serta nyeri kram perut. Pada dewasa jarang
terjadi kerusakan otak.
Pada anak – anak, gejalanya diawali dengan rewel dan
berkurangnya aktivitas bermain selama
beberapa minggu. Kemudian gejala yang serius timbul secara mendadak dan
dalam waktu 1 – 5 hari menjadi semakin
memburuk, yaitu berupa :
1.
muntah menyembur yang
berlangsung terus menerus ;
2.
berjalan goyah /
limbung ;
3.
kejang ;
4.
linglung ;
5.
mengantuk ;
6.
kejang yang tak
terkendali dan koma.
2. Air Raksa
Air raksa atau merkuri (Hg) merupakan suatu
bahan kimia yang diperlukan dan dipakai oleh banyak industri seperti industri
cat, pestisida, farmasi serta dipakai sebagai bahan campuran tumpatan gigi
yaitu amalgam.
Keracunan air raksa seperti halnya dengan
logam berat lainnya dapat terjadi melalui berbagai jalan antara lain melalui
pernapasan, suntikan serta makanan dan minuman yang tercemar, ini salah satu
bentuk keracunan air raksa yang dapat terjadi yaitu :
1. Sebagai akibat air raksa cair atau
uapnya ;
2. Sebagai akibat kontak kulit dengan
persenyawaan Hg – fulmitat ;
3. Sebagai persenyawaan air raksa
organis.
Berhati – hatilah anda jika anda bekerja
dengan menggunakan bahan kimia yang sangat berbahaya salah satunya air raksa.
3. Arsen
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33.
Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk
alotropik : kuning, hitam, dan abu – abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan
sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan
ditimbulkan jika anda keracunan arsenik, yaitu sebagai berikut :
1.
Kerontokan rambut
merupakan tanda keracunan kronis logam berat, termasuk arsen ;
2.
Bau nafas seperti
bawang putih merupakan bau khas arsen ;
3.
Gejala
gastrointestinal berupa diare akibat racun logam berat termasuk arsen ;
4.
Muntah akibat iritasi
lambung, diantaranya pada keracunan arsen ;
5.
Skin speckling
gambaran kulit seperti tetes hujan pada jalan berdebu, disebabkan oleh
Keracunan kronis arsen ;
6.
Kolik abdomen
akibat keracunan kronis ;
7.
Kelainan kuku garis
Mees (garis putih melintang pada nail bed) dan kuk yang rapuh ;
8.
Kelumpuhan (umum
maupun parsial) akibat keracunan logam berat.
4. Fosfor
Ada banyak sekali
macam – macam fosfor namun yang sangat beracun adalah fosfor jenis fosfor
putih, dan fosfor ini banyak dipergunakan sebagai bahan pembuatan racun tikus,
racun serangga, pembuatan pupuk, pembuatan mercon dan kembang api.
Akibat dari keracunan
fosfor adalah sangat kompleks bisa menimbulkan kerusakan pada hati, ginjal,
tulang, saluran pencernaan, pendarahan – pendarahan dan bila terhirup ke paru –
paru bisa menimbulkan oedema dan kerusakan paru.
Demikianlah beberapa
bahan kimia berbahaya yang dapat saya jelaskan, pesan dari saya jika anda
memiliki pekerjaan yang berkait dengan bahan – bahan kimia diharapkan waspada
dan berhati – hati dalam menjalankan pekerjaan anda.
c. Keracunan Bahan Organis Pada
Idustrialisasi
KERACUNAN BAHAN ORGANIS
Kemajuan
industri selain membawa dampak positif seperti meningkatnya pendapatan
masyarakat dan berkurangnya pengangguran juga mempunyai dampak negatif yang
harus diperhatikan terutama menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan
sekitarnya dan para pekerja di industri. Salah satu industri tersebut
adalah industri bahan– bahan organik yaitu metil alkohol, etil alkohol
dan diol.
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia adalah aset
penting dari kegiatan industri, disamping modal dan peralatan. Oleh karena itu
tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya– bahaya lingkungan kerja yang dapat
mengancam kesehatannya.
Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut cat, sirlak,
dan vernis dalam sintesa bahan – bahan kimia untuk denaturalisasi alkohol, dan
bahan anti beku. Pekerja – pekerja di industri demikian mungkin sekali
menderita keracunan methanol. Keracunan tersebut mungkin terjadi oleh karena
menghirupnya, meminumnya atau karena absorbsi kulit. Keracunan akut yang
ringan ditandai dengan perasaan lelah, sakit kepala, dan penglihatan
kabur, Keracunan sedang dengan gejala sakit kepala yang berat, mabuk , dan
muntah, serta depresi susunan syaraf pusat, penglihatan mungkin buta sama
sekali baik sementara maupun selamanya. Pada keracunan yang berat terdapat pula
gangguan pernafasan yang dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah,
pelebaran pupil dan bahkan dapat mengalami kematian yang disebabkan kegagalan
pernafasan. Keracunan kronis biasanya terjadi oleh karena menghirup
metanol ke paru – paru secara terus menerus yang gejala – gejala utamanya
adalah kabur penglihatan yang lambat laun mengakibatkan kebutaan secara
permanen.
Nilai
Ambang Batas (NAB) untuk metanol di udara ruang kerja adalah 200 ppm atau
260 mg permeterkubik udara.
Etanol
atau etil alkohol digunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk
sintesa bahan -bahan lain. Dan untuk membuat minuman keras. Dalam pekerjaan –
pekerjaan tersebut keracunan akut ataupun kronis bisa terjadi oleh karena
meminumnya, atau kadang – kadang oleh karena menghirup udara yang mengandung
bahan tersebut, Gejala – gejala pokok dari suatu keracunan etanol adalah
depresi susunan saraf sentral. Untunglah di Indonesia minum minuman keras
banyak di hindari oleh pekerja sehingga ”problem drinkers” di industri –
industri tidak ditemukan, NAB di udara ruang kerja adalah 1000 ppm atau
1900 mg permeter kubik.
Keracunan
– keracunan oleh persenyawaan – persenyawaan tergolong alkohol dengan rantai
lebih panjang sangat jarang, oleh karena makin panjang rantai makin rendah daya
racunnya. Simtomatologi , pengobatan, dan pencegahannya hampir sama seperti
untuk etanol.
Seperti
halnya etanol, persenyawaan – persenyawaan yang tergolong diol
mengakibatkan depresi susunan saraf pusat dan kerusakan – kerusakan organ dalam
seperti ginjal, hati dan lain – lain. Tanda terpenting keracunan adalah
anuria dan narcosis. Keracunan akut terjadi karena meminumnya, sedangkan
keracunan kronis disebabkan penghirupan udara yang mengandung bahan tersebut.
Pencegahan – pencegahan antara lain dengan memberikan tanda – tanda jelas
kepada tempat – tempat penyimpanan bahan tersebut.
d. Perlindungan Masyarakat Sekitar
Perusahaan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus
dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain-lain oleh sampah, air bekas dan udara dari perusahaan-perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan, dimana segala macam hasil buangan
sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar
dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara
pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap
beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui proses
kimia sehingga uadara atau uapyang keluar bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umumnya didasarkan atas faktor-faktor :
a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan perusahaan
c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
d. Kondisi lingkungan setempat
a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan perusahaan
c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
d. Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan-bahan buangan, masyarakat juga harus
terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu
industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan
keracunan atau terkenanya penyakit oleh hasil-hasil produksi. Karena itu
sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian terlebih
dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang
mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industri adalah tugas wewenang
Departemen Keindustrian, PUTI, Kesehatan, dan lain-lain. Dalam hal ini lembaga
Konsumen Nasional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahay
ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi para konsumen umumnya bagi
kepentingan masyarakat secara luas.
e.
Dampak Lingkungan Industri
Pembangunan yang terus
meningkat di segala bidang, khususnya pembangunan di bidang industri, semakin
meningkatkan pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan
beracun yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk
mencegah timbulnya pencemaran lingkungan dan bahaya terhadap kesehatan manusia
serta makhluk hidup lainnya, limbah bahan berbahaya dan beracun harus dikelola
secara khusus agar dapat dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya.
Lingkungan hidup didefenisikan
oleh Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 sebagai kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain. Sedangkan yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Industri adalah merupakan
suatu sektor yang sangat penting untuk meningkatan perekonomian nasional,
karena dari industrilah pendapatan perekonomian nasional kita dapat meningkat,
walaupun peningkatannya tersebut belum begitu besar. Selain itu Industri dapat
menjadikan indonesia menjadi negara yang tidak bergantung lagi terhadap hasil
produksi luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Itulah mengapa
indutri merupakan salah satu sektor yang sanagat penting dalam peekonomian.
Banyak Industri-industri
yang dibangun oleh pemerintah kita untuk menyokong perekonomian Indonesia,
namun dalam pembangunannya pemerintah dan pihak pengembang tidak memperhatikan
lingkungan tempat dimana industri tersebut dibangun, seingga banyak sekali
lingkungan-lingkungan sekitar proyek perindustrian tersebut menjadi rusak
parah, ini akibat tidak bertanggung jawabnya pemerintah dalam memperhatikan
kelestarian lingkungan.
Berikut ini merupakan
masalah lingkungan yang terjadi di areal perindustrian:
Udara disekitar industri menjadi sangat
buruk, dikarenakan gas buang berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.
Daerah sekitar industri menjdi panas,
ini akibat adanya peningkatan suhu yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas
buang industri tersebut.
Tercemarnya sumber-sumber mata air
sekitar industri, akibat pembuangan limbah
ke sumber-sumber mata air tersebut.
Industri juga dapat mempengaruhi
peningkatan pemanasan global (global warming), yang saat ini sedang dilakukan
pencegahan agar tidak lebih meluas.
Pembangunan
industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya daerah resapan air,
daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah fungsi menjadi daerah
perindustrian.
Polusi suara yang dihasilkan
oleh deru-deru mesin produksi yang tak henti-henti, Polusi suara
dapat membisingkan telinga warga yang tinggal disekitar areal perindustrian.
Itulah beberapa
masalah-masalah lingkungan yang mungkin akan timbul jika adanya pembangunan
sebuah industri disekitar kita. Maka dari itu seharusnya sebelum membangun atau
mendirikan sebuah industri yang mungkin dalam skala besar, terlebih dahulu
memperhatikan beberapa prinsip-prinsip dalam pembangunan proyek industri
terhadap lingkungan sekitarnya, prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi
pengaruh sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun khusus.
2. Penelitian
dan pengawasan lingkungan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang. Dari sini akan didapatkan
informasi mengenai jenis perindustrian yang
cocok
dan menguntungkan.
3. Survey mengenai
pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada lingkungan.
4. Berdasarkan
petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai kriteria analisa
biaya,
keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan pengelolaan proyek.
5. Bila
penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari pembangunan
proyek industri ini, maka buatlah
pembangunan alternatif atau dicarikan jalan
untuk
kompensasikerugian sepenuhnya.
Demikianlah
prinsip-prinsip yang dapat dijalankan sebelum mendirikan ataupun membangun
sebuah industri, jika dengan benar-benar dijalankan akan menguntungkan kedua
belah pihak baik pemilik industri tersebut ataupun warga yang tinggal disekitar
industri tersebut.
f. Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan
Hidup Terhadap Pembangunan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus
dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan dimana segala macam hasil buangan
sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar
dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara
pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap
beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses
kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa
dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan
yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya
Pemilihan cara ini pada
umunya didasarkan atas faktor-faktor
a) Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b) Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan
c) Derajat efektifnya cara yang dipakai
d) Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan bahan buangan, masyarakat juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit dari hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industi adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen Nasional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi para konsumen umumnya bagi kepentingan masyarakat secara luas.
Berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut,
sembrono dan tidak hati-hati
tidak mematuhi peraturan
tidak mengikuti standar prosedur kerja.
tidak memakai alat pelindung diri
kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3%
dikarenakan sebab yang
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan
perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah
disebutkan di atas.
Sebab-Sebab terjadinya
Kecelakaan
Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan.
tindakan yang tidak aman
kondisi kerja yang tidak
aman Suatu
Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali
disebabkan oleh orang lain atau karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang
keamanan kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab.
Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan hal – hal yang menyebabkan
kecelakan
Beberapa contoh tindakan
yang tidak aman:
a) Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
b) Memakai alat
atau peralatan dengan cara yang salah
c) Tanpa memakai
perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman, sarung tangan atau pelindung kepala
d) Bersendang gurau, tidak
konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
e) sikap tergesa-gesa dalam
melakukan pekerjaan dan membawa barang berbahaya di tenpat kerja
f) Membuat gangguan atau
mencegah orang lain dari pekerjaannya atau mengizinkan orang lain mengambil
alih pekerjaannya, padahal orang tersebut belum mengetahui pekerjaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://namakuvee.wordpress.com/2011/11/17/masalah-lingkungan-dalam-pembangunan-industri/http://abdulazizfitriono.blogspot.com/2013/01/masalah-lingkungan-dalam-pembangunan.html
http://kusdanar.wordpress.com/2010/12/15/perlindungan-masyarakat-sekitar-perusahaan-industri/
http://setiawan21.blogspot.com/2010/12/perlindungan-masyarakat-sekitar.html
http://www.slideserve.com/riki_hamdani/perlindungan-masyarakat-sekitar-perusahaan-industri
http://www.youtube.com/watch?v=ZYikxkPEjlk
http://setiawan21.blogspot.com/2010/12/perlindungan-masyarakat-sekitar.html
http://www.slideserve.com/riki_hamdani/perlindungan-masyarakat-sekitar-perusahaan-industri
http://www.youtube.com/watch?v=ZYikxkPEjlk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar