TUGAS 2
MENGENAI TENTANG CASH
FLOW
1. Buatlah tulisan mengenai cash flow yang berisi mengenai
Pengertian, Penyusunan dan Perhitungan cash
flow
A.PENGERTIAN CASH FLOW
cash flow atau
dalam bahasa indonesia yang bisa disebut dengan Aliran Kas ini termasuk kata-kata
dalam bidang Akutansi yang tidak kami pelajari di jurusan kami, Mungkin bagi
teman-teman yang pernah mempelajari di Jurusan Akutansi atau yang pernah
menjalani aktivitas sebagai Enterpreneurship/Kewirausahaan pasti
saja pernah mendengar kata-kata cash flow ini, Cash
Flow ini bisa disebut juga dengan laporan keuangan/aliran kas sangat
berguna bagi siapa saja yang ingin membuka usaha, agar proses keuangan dalam
suatu usaha tersebut dapat terorganisir dan terkoordinir dengan baik, dan agar
pimpinan suatu bidang tidak bisa dibohongi dengan pegawai-pegawainya, maka
sangat penting dibuatnya Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas
yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata
lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan
aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama
yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan/investasikan.
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan
yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi
dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan
bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus
masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi
dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya.
Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas
yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata
lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan
aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang
mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang
yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu
terbagi menjadi tiga yaitu :
fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk
tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat
relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna
menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan
dengan relatif cepat.
capital growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek
dapat di bagi menjadi tiga kelompok :
Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan
aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya;
pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan
aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas operasional (Operational Cash
Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab
itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran
kas keluar (cash out flow).
Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan
aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa
modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa
keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya
Adapun
kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna
bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya..
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya..
B.PENYUSUNAN CASH FLOW
Langkah-Langkah Penyusunan
Ada empat langka dalam penyusunan cash
flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
METODA CASH FLOW
Operational Cash Flow (Aliran Kas
Operasional)
Aliran Kas Operasional meliputi penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatan
operasi. Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan
hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba
perusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF)
meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biaya
produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penolong, biaya upah
pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi
tak langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi
meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan,
biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak.
Financial Cash Flow (Aliran Kas
Pendanaan)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial
Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal
sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank.
Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya
yang timbul karena adanya tambahan modal. Biaya modal tersebut dapat berupa
pembagian keuntungan kepada para pemilik modal sendiri (dividen atas saham),
dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita
terima.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada
dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional. Namun
mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak setiap hari
terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan atau bahkan tahunan,
bukan harian.
Investment Cash Flow (Aliran Kas
Investasi)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan Investasi.Investment
Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas
investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga,
seperti penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi,
dan capital gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan
saham. Sedangkan Investment Cash Out Flow (OCOF) meliputi
sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva tetap dan
surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada
dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional dan
Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan
oleh perusahaan secara harian, maka perioda penca-tatannya adalah bulanan dan
tahunan.
Setelah anda melakukan pencatatan aliran kas
perusahaan secara bulanan kemudian catatan-catatan tersebut dikompilasi menjadi
catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan
(sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasi-fikasi sesuai
dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas
Pen-danaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Laporan Aliran Kas sederhana
semacam ini lebih tepat digunakan pada pencatatan keuangan usaha kecil.
Mengingat bahwa metoda ini, sesuai dengan namanya
Metoda Cash Flow (arus kas tunai), maka metoda ini memiliki
kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang
terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya).
Namun demikian, metoda ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan metoda ini adalah hanyalah pada tidak
tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan piutang. Pemecahannya adalah
dengan menyediakan catatan khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit,
baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita
namakan Catatan Pembantu: Piutang dan Hutang.
Penyusun aliran cash flow
Kemampuan untuk mendapatkan keuntungan
(profitabilitas) suatu kegitan usaha ditentukan oleh aliran dana (cash flow)
yang dapat dihasilkan kegiatan tersebut. Sedangkan profitabilitas suatu rencana
investasi ditentukan oleh perkiraan aliran dananya. Aliran dana itu sendiri
menyatakan jumlah serta saat diterimanya pemasukan tunai (cash income) dan
jumlah serta saat dikeluarkaanya biaya tunai (cash cost) suatu rencana
investasi atau suatu kegiatan usaha.
Aliran dana disusun dengan mempertimbangkan semua
elemen pemasukan tunai (cash income) dan semua elemen biaya tunai (cast cost)
pada setiap periode selama umur investasi tersebut. Biaya tunai yang dimaksud
adalah meliputi semua transaksi baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai
maupun pengeluaran tunai dalam bentuk investasi (meningkatkan aktiva).
Pengertian ini diperlukan untuk membedakaanya dengan biaya non-cash (book
cost). Yang tidak mempengaruhi nilai tunai dan aktiva perusahaan.sedangkan
pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpulkan secara
tunai atau pendapatan yang meningkatkan rekening tagihan (account receivable)
Dalam menyusun Cash Flow, ada beberapa prinsip yang
harus diketahui terlebih dahulu yaitu: Cash Flow disusun dengan basis tunai (Cash
Basis).
Hal ini berbeda dengan penyusunan Laporan Keuangan
yang umumnya menggunakan Accrual Basis. Pada Cash
Basis:
Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima,
bukan pada saat penjualan dilakukan.
Biaya-biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan,
bukan pada saat biaya timbul.
Sedangkan pada Accrual Basis,
pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum tentu
sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.
C.PERHITUNGAN CASH FLOW
WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang
dilakukan secara tunai. Income Statement per akhir tahun
adalah sebagai berikut:
Penjualan
Bersih
: Rp. 1.000
Harga Pokok Penjualan
: Rp.
800 (-)
Laba Kotor
:
Rp. 200
Biaya Operasional
–
Gaji/Bonus : Rp. 50
–
Lain-lain : Rp. 40
–
Depresiasi : Rp. 20 (+)
Rp. 110 (-)
Laba Bersih Operasional
Rp. 90
Pajak Penghasilan 30
%
Rp. 30 (-)
Laba Bersih Setelah Pajak Rp.
60
Dalam perhitungan Cash Flow, kita
tidak memperhitungkan biaya depresiasi sebagai biaya karena depresiasi
merupakan biaya non-kas. Dengan demikian, dari perhitungan Rugi/Laba
diatas, Cash Flow yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
Laba
Bersih
: Rp. 60
Depresiasi
: Rp. 40 (+)
Cash
flow
: Rp 100
Cash Flow dapat
disusun dengan periode (interval) per tahun, per bulan, bahkan per hari.
Tentu saja semakin pendek interval yang dipakai, hasil penyusunan akan memiliki
ketepatan yang lebih tinggi. Untuk Bank, umumnya kita menggunakan interval
bulanan atau tahunan.
PERHITUNGAN DIAGRAM CASH FLOW
Sebuah perusahaan meminjam $1.000 selama delapan
tahun. Berapa banyak yang harus dibayarkan kembali dalam jumlah sekaligus pada
akhir tahun kedelapan ?
Jawab :
F = P(F/P,10%,8)
= $1.000(2,1436)
= $2.143,60= $1.000(2,1436)
Pak Bena setiap tahun menabung di Bank AR selama 5
tahun dan pada setiap kali menabung ia menyetorkan $1.000. Suku bunga tabungan
adalah 15%. Berapa jumlah tabungannya pada awal tahun ke-6 ?
Jawab :
2.Buatlah satu saja contoh cash flow suatu usaha selama periode 30
hari, (dalam bentuk tabel cash flow
dan diagram cash flow)
Mahasiswa teknik elektro di suruh membuat alat catu
daya perkelompok untuk menambah nilai praktikum. Alat tersebut di rangkai
selama 1 bulan dengan biaya pengeluaran sebesar Rp. 500.000 ,- . Dengan biaya
pengecekan alat misalkan kalau ada yang rusak pada 10 hari pertama dan setiap
10 hari seterusnya sebesar Rp. 50.000,-. Dengan pemasukan uang dari mahasiswa
di dapat setiap 10 hari sebesar Rp. 300.000,-. Berapakan total pengeluaran
selama alat tersebut di buat?
Tabel Cash flow:
NO.
|
Biaya pengeluaran
|
Biaya pemasukan
|
Keterangan
|
0
|
500.000
|
-
|
Biaya pengeluaran
|
1
|
-
|
-
|
|
2
|
-
|
-
|
|
3
|
-
|
-
|
|
4
|
-
|
-
|
|
5
|
-
|
-
|
|
6
|
-
|
-
|
|
7
|
-
|
-
|
|
8
|
-
|
-
|
|
9
|
-
|
-
|
|
10
|
50.000
|
300.000
|
Biaya pengecekan dan biaya pemasukan
|
11
|
-
|
-
|
|
12
|
-
|
-
|
|
13
|
-
|
-
|
|
14
|
-
|
-
|
|
15
|
-
|
-
|
|
16
|
-
|
-
|
|
17
|
-
|
-
|
|
18
|
-
|
-
|
|
19
|
-
|
-
|
|
20
|
50.000
|
300.000
|
Biaya pengecekan dan biaya pemasukan
|
21
|
-
|
-
|
|
22
|
-
|
-
|
|
23
|
-
|
-
|
|
24
|
-
|
-
|
|
25
|
-
|
-
|
|
26
|
-
|
-
|
|
27
|
-
|
-
|
|
28
|
-
|
-
|
|
29
|
-
|
-
|
|
30
|
50.000
|
300.000
|
Biaya pengecekan dan biaya pemasukan
|
Diagram cash flow:
Dari tabel dan diagram diatas dapat diperhitungkan
total pemasukan pemasukan selama memakai
alat tersebut adalah: {3 x Rp.300.000} – {Rp.500.000 + (3 x Rp.50.000)}
= Rp.250.000
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar